- Sumber: Wikipedia
Pernah denger kata hitchhike? Yap. Kalu pernah nonton film tentang perjalanan, semisal Into The Wild yang paling beken, pasti pernah mendengar kata ini. Ataupun film-film lain yang menggambarkan seseorang sedang berjalan di highwayyang gersang dan sepi, ketika ada mobil yang lewat dia pasti menoleh dan mengacungkan jempol. Begitulah yang dinamakan hitchhike.
Hitchhiking, atau dalam bahasa gaulnya ‘nebeng’, merupakan aktifitas yang lumrah dilakukan oleh traveler-traveler kere di mancanegara. Bahkan walaupun tidak memiliki uang sepeser pun untuk dana transportasi, kita tetap bisa keliling Eropa dengan hitchhiking. Ga cuman traveler kere aja sebenernya yang doyan ber-hitchhike ria, para traveler yang banyak duit pun banyak yang lebih senang hitchhiking dibanding menikmati kenyamanan dan kemudahan dari transportasi umum. Bukan hanya untuk meminimalisir biaya perjalanan, tapi juga untuk merasakan kesenangan tersendiri ketika ada mobil yang berhenti dan memberikan kita tumpangan disaat mobil-mobil lain dengan cueknya melewati kita yang sedang kesulitan berjalan.
Itu kan di luar negeri. Terus, bagaimana di Indonesia?
Berangkat dari keinginan menerapkan kebiasaan hitchhike di Indonesia, dan dari ke-gemes-an “kenapa di luar negeri bisa, di Indonesia engga?”, sekelompok manusia-manusia berjiwa muda dan liar ini menginisiasi komunitas Hitchhiker Indonesia. Ide gila ini ternyata disambut meriah oleh cukup banyak backpackerdi sekitaran ibu kota Jakarta, ga cuma idenya aja yang gila, orang-orangnya pun gila-gila! Hahaha. :D
Kenapa gila? Dengan ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin, membuat tingkat kriminalitas di indonesia semakin meningkat, karena rakyat kurang mampu didesak kebutuhan hidup yang tidak tertutupi. Dengan tingginya tingkat kriminalitas tersebut, masyarakat (terutama yang tinggal di perkotaan) mulai kehilangan rasa tenggang rasanya kepada sesama, karena mereka mulai tertutup rasa keegoisan mereka yang lebih mementingkan kepentingan pribadi.
Aktifitas hitchhiking jelas menuntut rasa tenggang rasa para golongan mampu, yang memiliki kendaraan dan mengizinkan para pejalan nebengdengan mereka. Entah nebeng sampai tujuan, ataupun nebeng mendekati tujuan, yaa syukur-syukur sampe tujuan dengan aman, nyaman, sejahtera, dan sentosa. :D Selain itu, hitchhiking juga menunjukan nurani seorang manusia, karena kebaikan dan keramahan saat memberi tumpangan pada para hitchhikers. Bagi saya pribadi pun hitchhike mengembalikan kepercayaan saya bahwa masih banyak manusia yang memiliki hati nurani dan ketulusan tanpa pamrih. :)
Sebenarnya walaupun ada dana untuk transportasi pun, pilihan untuk ber-hitchhike ria itu selalu lebih menarik. Karena lebih banyak cerita dan petualangan yang menyenangkan pada saat hitchhiking saat perjalanan, dibandingkan dengan menempuh jalur mainstream. :p Walaupun kebanyakan yang memberikan tumpangan antar kota itu supir truk, ga jarang loh mobil pribadi pun memberikan tumpangan. Bahkan pernah ada salah satu teman di Hichhikers Indonesia yang mendapatkan tebenganAlphard. Wuihiii. :D
Hitchhiking, atau gaulnya hitching, juga bukan terbilang baru bagi saya, karena semenjak SMA saya bergabung dengan ekstrakurikuler PPGPR (Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Rimba) yang telah lebih dulu memberikan saya pengalamannebeng atau ngadogar kalau kata orang sunda sih. Walaupun sama-sama pake jempol, bedanya dulu nebengnya sekedar untuk menghemat tenaga saat long march menuju kaki gunung dan biasanya tebengannya itu truk sapi atau truk pasir, kalau sekarang dapet pengalaman baru nebeng antar kota dan dapet tebengan mobil pribadi yang nyaman, ngasih jempolnya pun di jalan raya atau jalan tol. Hehe. :D
- Ini di depan kampus ITENAS, Bandung loh.. Banyak angkot lalu lalang disini, tapi dapet tebengan juga. ^^
Jadi, buat para petualang atau siapapun yang pengen dapet pengalaman baru, teman-teman (gila) baru, dan perjalanan-perjalanan baru, yuk gabung bareng Hitchhiker Indonesia. Cuma modal jempol doang kok. :D
- Buat gabung, search aja Hitchhiker Indonesia di Facebook yaa.. :)
Salam Jempol! :D
Tiga Desember 